Selasa, 16 Oktober 2012

makalah metude study islam


BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
      Dalam perbincangan tentang modernisasi telah menyita Perhatian dan  konsentrasi para sarjana baik Muslim maupun non-Muslim dibuktikan dengan telah lahirnya beragam karya dan pemikiran dibidang ini menunjukkan modernisasi telah mendapat tempat yang cukup proporsional dalam kajian global atau dunia yang luas ini, bahkan ditambah lagi dengan intensnya upaya-upaya pembaharuan tersebut dilakukan secara serentak dan kompak baik dunia Islam sendiri maupun di luar dunia Islam, merupakan suatu kemajuan dan arus deras yang tidak dapat dihentikan demi menciptakan perbaikan dalam segala bidang kemanusiaanya. Sebagaimana gerakan modernis Islam yang berusaha mejembatani jurang pemisah antara orang-orang Islam tradisional dengan para pembaharu yang sekuler. Modernisasi Islam seperti tanggapan Muslim modern terhadap Barat pada abad ke-20 mempunyai sikap yang ambivalen terhadap Barat, yaitu tertari sekaligus menolak. Eropa dikagumi karena kekuatan, teknologi, ideal politiknya tentang kebebasan, keadilan dan persamaan, tetapi sering juga ditolak karena tujuan dan kebijaksanaan imperialisnya.
1.2   Rumusan Masalah
      Didalam pembuatan makalah ini ada permasalah yang akan ditinjau dan dijadikan bahan penerangan dalam makalah ini, terdari dari :
1                Apa pengertian modernisasi dan filsafat Islam ?
2                Bagaimana munculnya modernisasi dalam Islam?
1.3   Tujuan Penulisan Makalah
1.      Untuk menjelaskan dan mengetahui tentang pengertian modernisasi dan filsafat Islam
2.      Untuk mengetahui bagaimana munculnya modernisasi dalam Islam



BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Pengertian  Modernisasi dan Filsafat Islam
      Kata modern yang dikenal dalam bahasa Indonesia jelas bukan istilah original atau asli melainkan “diekspor” atau di amabil dari bahasa asing (modernization), berarti “terbaru” atau “mutakhir” menunjuk kepada prilaku waktu yang tertentu (baru). Akan tetapi, dalam pengertian yang luas modernisasi selalu saja dikaitkan dengan perubahan dalam semua aspek kawasan pemikiran dan aktifitas manusia sebagaimana kesimpulan Rusli Karim, dalam menganalisis pendapat para ahli tentang modernisaisi.
      Dalam masyarakat Barat kata modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat-istiadat, isntitusi-institusi lama dan sebagainya agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat- pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan modern. Secara teoritis di kalangan sarjana Muslim mengartikan modernisasi lebih cenderung kepada suatu cara pandang meminjam defenisi Harun Nasution, modernisasi adalah mencakup pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk merubah faham-faham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainnya untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
      Dalam perspektif posmodernis yang berasal dari tradisi filsafat, bahwa modernisasi bisa disebut sebagai  semangat (elan) yang diandaikan ada pada menyemangati masyarakat intelektual dan semangat yang dimaksud adalah semangat untuk progress, semangat untuk meraih kemajuan, dan untuk humanisasi manusia yang dilandasi oleh semangat keyakinan yang sangat optimistik dari kaum modernis akan kekuatan rasio manusia. Sedangkan Fazlur Rahman, sarjana asalPakistan mendefenisikan modernisasi dengan “usaha-usaha untuk melakukan hormonisasi antara agama dan pengaruh modernisasi dan westernisasi yang berlangsung di dunia Islam”. Mukti Ali, tepat disebut sebagai orang yang mewakili sarjanaIndonesia mengartikan modernisasi sebagai “upaya menafsirkan Islam melalui pendekatan rasional untuk mensesuaikannya dengan perkembangan zaman dengan melakukan adaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia modern yang sedang berlangsung”.


2.2   Munculnya Modernisasi dalam Islam
      Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam timbul terutama sebagai  hasil kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad XIX sadar bahwa mereka telah mengalami kemunduran diperbandingan dengan Barat. Sebelum periode modern, kontak sebenarnya sudah ada, terlebih antara Kerajaan Usmani yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa dengan beberapa negara Barat. Diketika negara-negara itu mulai memasuki masa kemunduran. Sebagai  akibat dari perubahan itu, Kerajaan Usmani, yang biasa menang dalam peperangan, akhirnya mengalami kekalahan-kekalahan di tangan Barat. Hal ini membuat pembesar-pembesar Usmani menyelidiki rahasia kekuataan Eropa yang baru muncul itu. Menurut pemikiran, rahasinya terletak dalam kekuatan militer modern yang dimiliki Eropa. Oleh karena itu usaha pembaharuan dipusatkan dalam lapangan militer kerajaan Usmani. Bantuan ahli-ahli Eropa diminta dan pada permulaan abad ke delapan belas Mesehi datanglah ke Istambul ahli-ahli seperti De Rochefort dari Perancis, Macarthy dari Irlandia, Ramsay dari Scotlandia dan Comte de Benneval dari Perancis. Yang akhir ini masuk Islam dengan memakai nama Humbaraci Pasya.
      Pembaharuan yang yang diusahakan pemuka-pemuka Usmani abad kedelapan belas tidak ada artinya. Usaha dilanjutkan di abad kesembilan belas dan inilah kemudian yang membawa kepada perubahan besar di Turki. Seoarang terpelajar Islam memberikan gambaran pada abad kesembilan belas, Ia mengatakan betapa terbelakangnya umat Islam ketika itu. Kontak dengan kebudayaan Barat yang lebih tinggi ini ditambah dengan cepatnya kekuatan Mesir dapat dipatahkan oleh Napoleon, membuka mata pemuka-pemuka Islam Mesir untuk mengadakan pembaharuan. Dimana usaha pembaharuan dimulai oleh Muhammad Ali Pasya (1765-1848 M) seorang perwira Turki.






BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Dengan demikian modernisasi adalah upaya pembaharuan cara pandang termasuk keagamaan dengan inti pemikiran untuk berusaha merelevankan penafsiran dengan kondisi yang ada dan sedang berlangsung supaya benar-benar mampu menyahuti keberadaan zaman yang setiap saatnya mengalir untuk mencapai prestasi gemilang dalam membangun peradaban dianggap sebagaimana para modernis merupakan pengejentahan doktrin Islam itu sendiri, dan dapat dikatakan inilah yang memuluskan jalan modernisasi terjadi di dunia Islam. Oleh karena itu tidaklah berdasar anggapan bahwa umat Islam mundur, karena agama Islam merupakan penghamabat bagi kemajuan umat Islam lambat dalam geraknya mencapai perubahan dan kemajuan, bukan karena agama Islam, tetapi karena umat Islam masih terikat pada tradisi nenek moyang. Dalam tiap masyarakat tradisi memang merupakan penghambat besar bagi tiap usaha-usaha medernisasi, apalagi kalau tradisi itu dianggap mempunyai sifat sakral.
3.2   Kesan pesan
Makalah yang penulis susun semoga menjadi bahan kajian pembelajaran di bidang Mata Kuliah “metode study islam  “ sehingga dengan adanya makalah ini, mahasiswa bisa lebih menambah wawasannya, semoga pembaca bisa lebih apresiasif dari kandungan makalah ini,
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan saran dan kritik sangat penulis harapkan dari pembaca, khususnya teman-teman mahasiswa.





Daftar Pustaka
Esposito, L John. 1996. Ancaman Islam Mitos Atau Realitas?.    Bandung : Mizan
Abidin, Zainal. Cetakan ke 4 2006. Filsafat Manusia ( Memahami Manusia             Melalui Filsafat).Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, Harun. 2002. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya.Jakarta : Penerbit UniversitasIndonesia (UI-Press).
Mustofa, A. 2004. Filsafat Islam.Bandung : CV Pustaka Setia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar